Jumat, 02 Desember 2011

Teknologi Paling Canggih Di Dunia Saat Ini !!

1. Quantum Teleporter

Q-Teleportation telah berhasil pada objek yang lebih kecil berdasarkan penelitian yang telah dilakukan. “Kami bisa melakukan ekesperimen quantum teleportation untuk pertama kalinya di luar laboratorium universitas,” kata Rupert Ursin, peneliti Institute if Experimental Physics, Universitas Vienna, Austria. Pada Q-Teleportation, quantum pada objek dihancurkan dan dibuat kembali. Oleh karena itu, Q-Teleportation tidak bisa memindahkan benda hidup maupun mati secara keseluruhan fisik. Alat ini “menciptakan” replika benda sebelumnya pada posisi di tempat lain dan benda sebelumnya akan “menghilang” selama replikanya diciptakan.
sumber: National Geographic.2. 360ยบ 3-D Holographic Displays

ZCam™ merupakan kamera video yang bisa merekam informasi hingga ke dalam bagian objek (yang biasa digunakan untuk membuat model 3D) video dan kemudian diproduksi oleh 3DV Systems. Teknologi ini berbasiskan prinsip “Time of Flight”. Pada teknik ini, data ukuran 3D didapatkan dengan cara mengirim gelombang infra merah ke dalam scene video dan mendeteksi cahaya yang direfleksikan oleh permukaan objek pada scene video. Dengan menggunakan variabel waktu yang ditempuh oleh gelombang infra merah untuk mencapai objek target dan saat kembali, jarak bisa dihitung dan kemudian digunakan untuk membuat informasi 3D dari semua objek pada scene.
3. Lightsaber (Pedang Laser)

Yang kita ketahui, pedang ini hanyalah hasil “karya: pada film-film sains fiksi belaka!! Lightsaber terdiri dari logam dan mata pedang berupa plasma sepanjang 1 meter. Lightsaber ini bisa memotong objek tanpa perlawanan sedikitpun. Bisa meninggalkan luka bakar pada kulit manusia. Tapi pedang ini bisa ditangkis, namun dengan pedang lightsaber pula, bisa juga ditangkis dengan perisai.
4. JetPack

Jetpack, juga termasuk alat yang banyak kita temukan di film sains fiksi, yang mana alat ini menggunakan jet yang melepaskan gas (bisa juga air) dan kemudian “menerbangkan” penggunanya. TAM adalah perusahaan pertama dan satu-satunya di dunia yang memproduksi paket lengkap kostum yang didesain oleh Rocket Belt menggunakan mutakhir dan juga material aerospace dengan mesin penyulingan khusus untuk memproduksi bahan bakar Hidrogen Peroksida jet anda.
5. Military exoskeleton prototype

Military exoskeleton merupakan sejenis rangka luar bertenaga hidrolik yang dipasang pada militer dan bisa mengangkat hingga 100 kg benda untuk jangka waktu yang lama dan bisa sambil mengelilingi suatu area pula. Desainnya yang fleksibel memungkinkan pengguna untuk berjongkok, bergerak pelan dan “mengangkat” ke atas. Tidak ada joystick maupun mekanisme kontrol lainnya. Kontrolnya menggunakan indra manusia.
6. Flying Car

“Mobil terbang” ini disebut “The Highway in the Sky”. Jika tiap waktu agan terjebak macet, maka dengan menggunakan flying car ini agan bisa berputar dan menukik di angkasa agar bisa sampai di tujuan dengan cepat.
7. Flying Saucer

Ini adalah model kendaraan udara tak berawak dengan bentuk cawan (mirip pesawat UFO uy) yang dibuat oleh sebuah perusahaan di Inggris bernama Aesir.
8. Virtual Goggles

Teknologi telah membawa dunia virtual ke dalam komputer kita sejak lama. Tapi, dunia virtual tersbut sekarang bisa disaksikan di rumah kita. Sebuah ekseprimen yang telah dilakukan selama beberapa dekade, sekarang telah menjadi kenyataan.

Pada gambar di atas, wanita tsb sedang menggunakan device berteknologi virtual bernama iWear VR920 dari perusahaan Icuiti. Alat tsb bisa berfungsi sebagai output video juga sebagai gaming console.

Spesifikasi Interior Mazda CX-7


CX-7 which was launched since December 2006 have also been sold in Indonesia. In addition to engine performance 2.3L Direct Injection Spark Ignition (conditions) Turbo, CX-7 relies on an aggressive exterior design as the attraction.
In this new model CX-7 have a difference on the exterior front where five-point grille design has been sweetened. While the interior changes are indicated by the addition of chrome garnish sweeter.


Improvements also dilakaukan Mazda technicians at the engine, transmission, body, and chassis. According to Mazda with the correction circuit, CX-7 is now more dynamic and have better control.Even Mazda ensure these changes have been cut 2% of fuel usage compared to previous models. Not only that, the addition of fuel consumption indicators and "eco-lamp" is also done so the driver knows the economic driving limit.

Safety sector reform carried out by giving the completeness, as Rear Vehicle Monitoring (RVM) system and Emergency Signal System (ESS).In Japan CX-7 is available in two model options, namely Standard and Premium Cruising with bandrol starting from 2.950 million to 3.580 million yen (including tax).



The five-seat CX-7 is a family hauler that doesn't look or drive like one. It's a great choice for families who want zippy performance at an affordable price. For 2010, the CX-7 boasts new styling and a new base engine -- the same 2.5-liter powerplant used in the Mazda5 and Mazda3. The four-cylinder engine makes 161 horsepower and 161 pound-feet of torque, which means it makes less power than the SUV's previous turbocharged engine, but will achieve better fuel economy.



The 2010 CX-7's base price is $22,300, a decrease of $2,350 compared to the 2009 base model. While the price is still a bit higher than the Honda's and Toyota's, it's a step in the right direction. Since the CX-7 is substantially refreshed and costs less than last year, it may make more sense to wait for this 2010 model than to buy a 2009 CX-7

Sabtu, 19 November 2011

11-11-11

Tidak hanya acara pembuakaan Sea Games saja yang digelar pada 11-11-2011, tetapi di Kalteng, khususnya Kota Palangka Raya banyak acara yang digelar pada tanggal yang dinilai unik tersebut. Apakah keunikan tanggal 11 bulan 11 tahun 2011 ini?
 
Tanggal bulan dan tahun yang mempunyai angka yang sama selalu menjadi perhatian. Menurut para orangtua dulu, waktu dan masa ada hitungan baiknya dan ada yang mengkategorikan buruk.
Bahkan fenomena waktu ini juga berimplikasi kepada budaya atau kebiasaan. Jumat, bertepatan 11-11-2011 juga dianggap sebagai waktu yang baik untuk melakukan sesuatu. Uniknya 11-11-2011 dianggap baik untuk melakukan sesuatu karena terlihat dari keunikan urutan angkanya yang bisa juga ditulis dengan 111111.
Selain gampang untuk mengingatnya, momen ini juga diartikan arti yang sangat romantis, "1 cinta 1 rasa 1 irama 1 arah 1 jiwa 1 selamanya". Wajar saja jika pada hari ini, tanggal 11-11-2011, banyak orang melakukan pernikahan, "memaksa" kelahiran anak dengan operasi cesar dan hal baik lainnya agar tepat dengan angka 1 ini.
Keunikan 11-11-2011 ini juga dinikmati pasangan insan yang melangsungkan pernikahan di Kota Palangka Raya. Lembaga-lembaga yang mengurus bidang pernikahan seperti Kantor Urusan Agama (KUA) dan Catatan Sipil juga mencatat banyak masyarakat memilih tanggal itu sebagai waktu yang baik untuk melangsungkan acara yang sakral.
KUA Pahandut misalnya, Wahyudinor SAg, salah seorang penghulu di KUA tersebut, mengatakan, berdasarkan catatan kantornya, pada 11-11-2011 sudah mendaftar 22 pasangan yang ingin dinikahkan.
“Jadi kami di sini ada 3 penghulu telah membagi jadwal untuk menikahkan dari pagi sampai sore, bahkan malam,” kata Wahyudinor.
Selain itu, meskipun tidak bisa dihubungi per telepon, Anggota Komisi Penyiaran Indonesia Kalteng, Sigit Wido juga melangsungkan pernikahan pada tanggal unik tersebut. Melalui statusnya di jejaring sosial Sigit yang juga Ketua Kalteng Mania ini, ungkapkan niatnya dengan kepastian ada kebaikan di tanggal itu.
Praktisi feng shui Linda Kho dari Surabaya mengatakan, elemen pada 11-11-11 yaitu langit berupa Logam Yang dan bumi berupa Api Yang. Menurut analisisnya, jika ada seseorang lahir pada 11-11-11, kelak jika menikah akan lebih dikendalikan oleh pasangannya. "Secara umum, jika yang lahir adalah bayi laki-laki maka itu lebih baik ketimbang bayi perempuan," katanya.
Selain itu, dari berbagai sumber disebutkan, di antara para artis dan selebritis yang resmi mengakhiri masa lajangnya juga menjadikan 11-11-11 menjadi momen terindah dalam hidupnya, sebut saja penyanyi Nindy, Emma Waroka, Zee Zee Shahab dan Ustad Solmed yang menikahi April Jasmine.
1. Azka dan Nindy
Penyanyi Anindia Yandirest Ayunda, yang biasa akrab disapa Nindy menikah dengan kekasihnya, Askara Parasady Harsono (Azka). Mereka melangsungkan akad nikahnya itu di kediaman penyanyi kelahiran 10 Januari 1989 itu. Sementara resepsinya digelar di Grand Melia Kuningan, Jakarta Selatan.
 
2. Juan Luis dan Emma Waroka
Yang tidak mau melewatkan peristiwa waktu nan cantik itu adalah aktris dan presenter Emma Waroka. Dia  melangsungkan pernikahannya dengan pesepakbola asal Chili, Juan Luis Lillo Jara di tanggal tersebut. None Jakarta 1994 itu mengaku tak sengaja menetapkan tanggal itu untuk pernikahannya.
 
3. Prabu Revolusi dan Zee Zee Shahab
Memang, bagi Prabu Revolusi dan Zee Zee Shahab  tanggal spesial itu bukan untuk melangsungkan pernikahan. Mereka menetapkan tanggal tersebut sebagai waktu lamaran saja. Jadi,  pasangan tersebut justru masih pada tahap lamaran yang digelar  pada 11-11-11. Sementara pernikahan mereka akan dihelat pada 26 November 2011. ‘‘Jadi, bukan pernikahannya. Lamaran Insya Allah 11 November, kalau nikahnya 26 November," ungkap Zee Zee.
 
4. Ustad Solmed dan April Jasmine
Ustad Soleh Mahmud yang lebih populer dengan sebutan  Ustad Solmed  ini juga menetapkan tanggal tripel 11 itu untuk menikahi April Jasmine. Bagi ustad yang terbaru  atau ustad yang namanya baru-baru ini menanjak, berkat aktingnya di sinetron Pesantren dan Rock n Roll itu sengaja mempercepat rencana pernikahannya. Meski awalnya mereka berencana menggelar pernikahan pada 12 Februari 2012. cholid tri subagiyo

Jumat, 18 November 2011

HARI PAHLAWAN

PERISTIWA 10 NOVEMBER


Pertempuran Surabaya merupakan peristiwa sejarah perang antara pihak tentara Indonesia dan pasukan Belanda. Peristiwa besar ini terjadi pada tanggal 10 November 1945 di Kota Surabaya, Jawa Timur. Pertempuran ini adalah perang pertama pasukan Indonesia dengan pasukan asing setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan satu pertempuran terbesar dan terberat dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia yang menjadi simbol nasional atas perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme. 

Kedatangan Tentara Jepang ke Indonesia
Tanggal 1 Maret 1942, tentara Jepang mendarat di Pulau Jawa, dan tujuh hari kemudian tanggal 8 Maret 1942, pemerintah kolonial Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang berdasarkan Perjanjian Kalijati. Setelah penyerahan tanpa syarat tesebut, Indonesia secara resmi diduduki oleh Jepang.
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Tiga tahun kemudian, Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu setelah dijatuhkannya bom atom (oleh Amerika Serikat) di Hiroshima dan Nagasaki. Peristiwa itu terjadi pada bulan Agustus 1945. Dalam kekosongan kekuasaan asing tersebut, Soekarno kemudian memproklamirkan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.
Kedatangan Tentara Inggris & Belanda
Setelah kekalahan pihak Jepang, rakyat dan pejuang Indonesia berupaya melucuti senjata para tentara Jepang. Maka timbullah pertempuran-pertempuran yang memakan korban di banyak daerah. Ketika gerakan untuk melucuti pasukan Jepang sedang berkobar, tanggal 15 September 1945, tentara Inggris mendarat di Jakarta, kemudian mendarat di Surabaya pada tanggal 25 Oktober 1945. Tentara Inggris datang ke Indonesia tergabung dalam AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies) atas keputusan dan atas nama Blok Sekutu, dengan tugas untuk melucuti tentara Jepang, membebaskan para tawanan perang yang ditahan Jepang, serta memulangkan tentara Jepang ke negerinya. Namun selain itu tentara Inggris yang datang juga membawa misi mengembalikan Indonesia kepada administrasi pemerintahan Belanda sebagai negeri jajahan Hindia Belanda. NICA (Netherlands Indies Civil Administration) ikut membonceng bersama rombongan tentara Inggris untuk tujuan tersebut. Hal ini memicu gejolak rakyat Indonesia dan memunculkan pergerakan perlawanan rakyat Indonesia di mana-mana melawan tentara AFNEI dan pemerintahan NICA.
Insiden di Hotel Yamato, Tunjungan, Surabaya
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Insiden Hotel Yamato
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/f/fc/Hotel_oranye_1911.jpg/225px-Hotel_oranye_1911.jpg

Hotel Oranye di Surabaya tahun 1911.
Setelah munculnya maklumat pemerintah Indonesia tanggal 31 Agustus 1945 yang menetapkan bahwa mulai 1 September 1945 bendera nasional Sang Saka Merah Putih dikibarkan terus di seluruh wilayah Indonesia, gerakan pengibaran bendera tersebut makin meluas ke segenap pelosok kota Surabaya. Klimaks gerakan pengibaran bendera di Surabaya terjadi pada insiden perobekan bendera di Yamato Hoteru / Hotel Yamato (bernama Oranje Hotel atau Hotel Oranye pada zaman kolonial, sekarang bernama Hotel Majapahit) di Jl. Tunjungan no. 65 Surabaya.
Sekelompok orang Belanda di bawah pimpinan Mr. W.V.Ch. Ploegman pada sore hari tanggal 18 September 1945, tepatnya pukul 21.00, mengibarkan bendera Belanda (Merah-Putih-Biru), tanpa persetujuan Pemerintah RI Daerah Surabaya, di tiang pada tingkat teratas Hotel Yamato, sisi sebelah utara. Keesokan harinya para pemuda Surabaya melihatnya dan menjadi marah karena mereka menganggap Belanda telah menghina kedaulatan Indonesia, hendak mengembalikan kekuasan kembali di Indonesia, dan melecehkan gerakan pengibaran bendera Merah Putih yang sedang berlangsung di Surabaya.
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/d/db/Hote-orange.jpg/220px-Hote-orange.jpg

Pengibaran bendera Indonesia setelah bendera belanda berhasil disobek warna birunya di hotel Yamato
Tak lama setelah mengumpulnya massa di Hotel Yamato, Residen Soedirman, pejuang dan diplomat yang saat itu menjabat sebagai Wakil Residen (Fuku Syuco Gunseikan) yang masih diakui pemerintah Dai Nippon Surabaya Syu, sekaligus sebagai Residen Daerah Surabaya Pemerintah RI, datang melewati kerumunan massa lalu masuk ke hotel Yamato dikawal Sidik dan Hariyono. Sebagai perwakilan RI dia berunding dengan Mr. Ploegman dan kawan-kawannya dan meminta agar bendera Belanda segera diturunkan dari gedung Hotel Yamato. Dalam perundingan ini Ploegman menolak untuk menurunkan bendera Belanda dan menolak untuk mengakui kedaulatan Indonesia. Perundingan berlangsung memanas, Ploegman mengeluarkan pistol, dan terjadilah perkelahian dalam ruang perundingan. Ploegman tewas dicekik oleh Sidik, yang kemudian juga tewas oleh tentara Belanda yang berjaga-jaga dan mendengar letusan pistol Ploegman, sementara Soedirman dan Hariyono melarikan diri ke luar Hotel Yamato. Sebagian pemuda berebut naik ke atas hotel untuk menurunkan bendera Belanda. Hariyono yang semula bersama Soedirman kembali ke dalam hotel dan terlibat dalam pemanjatan tiang bendera dan bersama Koesno Wibowo berhasil menurunkan bendera Belanda, merobek bagian birunya, dan mengereknya ke puncak tiang bendera kembali sebagai bendera Merah Putih.
Setelah insiden di Hotel Yamato tersebut, pada tanggal 27 Oktober 1945 meletuslah pertempuran pertama antara Indonesia melawan tentara Inggris . Serangan-serangan kecil tersebut di kemudian hari berubah menjadi serangan umum yang banyak memakan korban jiwa di kedua belah pihak Indonesia dan Inggris, sebelum akhirnya Jenderal D.C. Hawthorn meminta bantuan Presiden Sukarno untuk meredakan situasi.
Kematian Brigadir Jenderal Mallaby
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Aubertin Mallaby
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/5/5f/Aubertin_Mallaby.jpg

Brigadir Jenderal Aubertin Mallaby
Setelah gencatan senjata antara pihak Indonesia dan pihak tentara Inggris ditandatangani tanggal 29 Oktober 1945, keadaan berangsur-angsur mereda. Walaupun begitu tetap saja terjadi bentrokan-bentrokan bersenjata antara rakyat dan tentara Inggris di Surabaya. Bentrokan-bentrokan bersenjata di Surabaya tersebut memuncak dengan terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby, (pimpinan tentara Inggris untuk Jawa Timur), pada 30 Oktober 1945 sekitar pukul 20.30. Mobil Buick yang ditumpangi Brigadir Jenderal Mallaby berpapasan dengan sekelompok milisi Indonesia ketika akan melewati Jembatan Merah. Kesalahpahaman menyebabkan terjadinya tembak menembak yang berakhir dengan tewasnya Brigadir Jenderal Mallaby oleh tembakan pistol seorang pemuda Indonesia yang sampai sekarang tak diketahui identitasnya, dan terbakarnya mobil tersebut terkena ledakan granat yang menyebabkan jenazah Mallaby sulit dikenali. Kematian Mallaby ini menyebabkan pihak Inggris marah kepada pihak Indonesia dan berakibat pada keputusan pengganti Mallaby, Mayor Jenderal Eric Carden Robert Mansergh untuk mengeluarkan ultimatum 10 November 1945 untuk meminta pihak Indonesia menyerahkan persenjataan dan menghentikan perlawanan pada tentara AFNEI dan administrasi NICA.
Perdebatan tentang pihak penyebab baku tembak
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/5/5b/Mallaby-car-b1.jpg/220px-Mallaby-car-b1.jpg

Mobil Buick Brigadir Jenderal Mallaby yang meledak di dekat Gedung Internatio dan Jembatan Merah Surabaya
Tom Driberg, seorang Anggota Parlemen Inggris dari Partai Buruh Inggris (Labour Party). Pada 20 Februari 1946, dalam perdebatan di Parlemen Inggris (House of Commons) meragukan bahwa baku tembak ini dimulai oleh pasukan pihak Indonesia. Dia menyampaikan bahwa peristiwa baku tembak ini disinyalir kuat timbul karena kesalahpahaman 20 anggota pasukan India pimpinan Mallaby yang memulai baku tembak tersebut tidak mengetahui bahwa gencatan senjata sedang berlaku karena mereka terputus dari kontak dan telekomunikasi. Berikut kutipan dari Tom Driberg:
"... Sekitar 20 orang (serdadu) India (milik Inggris), di sebuah bangunan di sisi lain alun-alun, telah terputus dari komunikasi lewat telepon dan tidak tahu tentang gencatan senjata. Mereka menembak secara sporadis pada massa (Indonesia). Brigadir Mallaby keluar dari diskusi (gencatan senjata), berjalan lurus ke arah kerumunan, dengan keberanian besar, dan berteriak kepada serdadu India untuk menghentikan tembakan. Mereka patuh kepadanya. Mungkin setengah jam kemudian, massa di alun-alun menjadi bergolak lagi. Brigadir Mallaby, pada titik tertentu dalam diskusi, memerintahkan serdadu India untuk menembak lagi. Mereka melepaskan tembakan dengan dua senapan Bren dan massa bubar dan lari untuk berlindung; kemudian pecah pertempuran lagi dengan sungguh gencar. Jelas bahwa ketika Brigadir Mallaby memberi perintah untuk membuka tembakan lagi, perundingan gencatan senjata sebenarnya telah pecah, setidaknya secara lokal. Dua puluh menit sampai setengah jam setelah itu, ia (Mallaby) sayangnya tewas dalam mobilnya-meskipun (kita) tidak benar-benar yakin apakah ia dibunuh oleh orang Indonesia yang mendekati mobilnya; yang meledak bersamaan dengan serangan terhadap dirinya (Mallaby).
Saya pikir ini tidak dapat dituduh sebagai pembunuhan licik... karena informasi saya dapat secepatnya dari saksi mata, yaitu seorang perwira Inggris yang benar-benar ada di tempat kejadian pada saat itu, yang niat jujurnya saya tak punya alasan untuk pertanyakan ... " [4]
Ultimatum 10 November 1945
Setelah terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby, penggantinya, Mayor Jenderal Robert Mansergh mengeluarkan ultimatum yang menyebutkan bahwa semua pimpinan dan orang Indonesia yang bersenjata harus melapor dan meletakkan senjatanya di tempat yang ditentukan dan menyerahkan diri dengan mengangkat tangan di atas. Batas ultimatum adalah jam 6.00 pagi tanggal 10 November 1945.
Ultimatum tersebut kemudian dianggap sebagai penghinaan bagi para pejuang dan rakyat yang telah membentuk banyak badan-badan perjuangan / milisi. Ultimatum tersebut ditolak oleh pihak Indonesia dengan alasan bahwa Republik Indonesia waktu itu sudah berdiri, dan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) juga telah dibentuk sebagai pasukan negara. Selain itu, banyak organisasi perjuangan bersenjata yang telah dibentuk masyarakat, termasuk di kalangan pemuda, mahasiswa dan pelajar yang menentang masuknya kembali pemerintahan Belanda yang memboncengi kehadiran tentara Inggris di Indonesia.
Pada 10 November pagi, tentara Inggris mulai melancarkan serangan berskala besar, yang diawali dengan pengeboman udara ke gedung-gedung pemerintahan Surabaya, dan kemudian mengerahkan sekitar 30.000 infanteri, sejumlah pesawat terbang, tank, dan kapal perang.
Inggris kemudian membombardir kota Surabaya dengan meriam dari laut dan darat. Perlawanan pasukan dan milisi Indonesia kemudian berkobar di seluruh kota, dengan bantuan yang aktif dari penduduk. Terlibatnya penduduk dalam pertempuran ini mengakibatkan ribuan penduduk sipil jatuh menjadi korban dalam serangan tersebut, baik meninggal maupun terluka.
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/e/ed/Bung_Tomo.jpg/220px-Bung_Tomo.jpg
http://bits.wikimedia.org/skins-1.18/common/images/magnify-clip.png
Bung Tomo di Surabaya, salah satu pemimpin revolusioner Indonesia yang paling dihormati. Foto terkenal ini bagi banyak orang yang terlibat dalam Revolusi Nasional Indonesia mewakili jiwa perjuangan revolusi utama Indonesia saat itu.[5]
Di luar dugaan pihak Inggris yang menduga bahwa perlawanan di Surabaya bisa ditaklukkan dalam tempo tiga hari, para tokoh masyarakat seperti pelopor muda Bung Tomo yang berpengaruh besar di masyarakat terus menggerakkan semangat perlawanan pemuda-pemuda Surabaya sehingga perlawanan terus berlanjut di tengah serangan skala besar Inggris.
Tokoh-tokoh agama yang terdiri dari kalangan ulama serta kyai-kyai pondok Jawa seperti KH. Hasyim Asy'ari, KH. Wahab Hasbullah serta kyai-kyai pesantren lainnya juga mengerahkan santri-santri mereka dan masyarakat sipil sebagai milisi perlawanan (pada waktu itu masyarakat tidak begitu patuh kepada pemerintahan tetapi mereka lebih patuh dan taat kepada para kyai) shingga perlawanan pihak Indonesia berlangsung lama, dari hari ke hari, hingga dari minggu ke minggu lainnya. Perlawanan rakyat yang pada awalnya dilakukan secara spontan dan tidak terkoordinasi, makin hari makin teratur. Pertempuran skala besar ini mencapai waktu sampai tiga minggu, sebelum seluruh kota Surabaya akhirnya jatuh di tangan pihak Inggris.
Setidaknya 6,000 - 16,000 pejuang dari pihak Indonesia tewas dan 200,000 rakyat sipil mengungsi dari Surabaya. [2]. Korban dari pasukan Inggris dan India kira-kira sejumlah 600 - 2000 tentara. [3] Pertempuran berdarah di Surabaya yang memakan ribuan korban jiwa tersebut telah menggerakkan perlawanan rakyat di seluruh Indonesia untuk mengusir penjajah dan mempertahankan kemerdekaan. Banyaknya pejuang yang gugur dan rakyat sipil yang menjadi korban pada hari 10 November ini kemudian dikenang sebagai Hari Pahlawan oleh Republik Indonesia hingga sekarang.